Senin, 22 Februari 2010

Spring lovers



Aku menyelinap diantara onggokan kerinduan,
Batu-batu cadas itulah yang menempa cinta kami hingga seperti ini,
bejalan terseok kadang mendaki,
kadang menurun curam melintasi terjal waktu,
yang tak pernah mau kalah, salip-menyalip dengan jarum jam yang malas bergeliat.
Jarum detik yang berjalan tergesa memang sering mendahului jarum menit yang lamban melata,
tapi dia heran kenapa tetap sering tertinggal oleh jarum jam yang tambun dan malas itu.
Roda kehidupan yang sering lalai berputar,
dari nyata menuju hayal,
dari sengsara menuju bahagia,
hanya tersenyum melihat geliat jarum detik yang tetap kuyu sayu,
mesti telah sering berlari terpelanting-pelanting dimensi waktu.
Hingga lupa perihal senja berguguran yang tak lagi mampu menghitung tidur damai malam,
entah karena terlalu nyaman hingga tak mau lagi bangun,
ataukah karena tak pernah mampu sampai pada mimpi indah liburan musim semi yang takkan
pernah muncul di negeri ini.
--suklowor.wordpress.com--

0 komentar:

Posting Komentar